Selasa, 11 September 2012

KADIPATEN BERSATU UNTUK MAJU


 
Tut wuri handayani, Ing madya mangun karso, ing ngarso suntulodo” begitulah tiga sifat kepemimpinan warisan Ki Hajar Dewantara. TUT WURI HANDAYANI adalah sikap seorang pemimpin sebagai motorik atau penggerak orang-orang yang di pimpinnya, sang pemimpin bersifat membina membimbing dan mengajarkan pada bawahannya serta mendorong motivasi pada bawahannya untuk mencapai tujuan bersama. ING MADYA MANGUN KARSO berarti seorang pemimpin menjadi titik central dan bersikap kooperatif bersama bawahannya turut aktif berperan serta membangun karya. Sementara ING NGARSO SUN TULODO adalah sikap seorang pemimpin yang membangkitkan motivasi bawahannya dengan menampilkan dan mencerminkan sikap-sikap teladan bagi bawahannya.

Tiga prinsip itulah yang mengilhami Bpk. Dadang Rachmat AF Selaku Kades Kadipaten dalam memimpin dan mengembangkan desa kadipaten kec. Kadipaten kab. Tasikmalaya dalam mencapai visi desa “ dengan religius islami kadipaten bersatu untuk maju” dan misi desa “meningkatkan kebersamaan dan silahturahmi yang berkesinambungan, meningkatkan SDM yang baik, berkualitas dan berakhlak karimah, meningkatkan disiplin kerja aparatur pemerintah desa, meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat guna mencapai pelayanan prima, meningkatkan penataan pembangunan infrastruktur dan non infra struktur, menggali sumber daya alam (SDA) untuk meningkatkan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat”.

Jauh sebelum masa kepemimpinan Kades Dadang R AF, desa yang di wilayah utara kab. Tasikmalaya dan merupakan perbatasan antara kab. Tasikmalaya dengan kab. Garut tersebut kurang dapat mencapai kesejahteraan dan dapat di kategorikan dalam desa tertinggal. Hal ini di akibatkan oleh beberapa faktor diantaranya; geografis desa yang merupakan pegunungan dan terletak jauh dari pusat kab. Hingga kurang mendapatkan perhatian, rendahnya tingkat sumber daya manusia (SDM), rusaknya sarana dan prasarana infrastruktur, pasifnya masyarakat dan aparatur pemerintahan setempat, awamnya masyarakat akan tingkat pendidikan akibat kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai serta terbatasnya anggaran yang di terima untuk mendukung kelancaran pembangunan.

Namun perlahan perubahan terjadi, terutama tatkala Kades Dadang Rachmat AF mulai membimbing dan membina desa yang sebagian besar potensi mayarakatnya adalah petani. Bersama tim kerja nya (Staff desa kadipaten) sedikit demi sedikit beliau mulai membenahi dan meningkatkan kualitas desa kadipaten.

“saya tidak pernah merenungi sebuah kekurangan sebagai keterbatasan. Tapi saya lebih berusaha mendalami dan mengenali kekurangan serta memanfaatkan kekurangan sebagai titik awal langkah menuju kesejahteraan. Dan untuk mencapai hal tersebut saya butuh tim yang solid dan kerjasama tim yang baik dalam mencapai kesejahteraan . kodrat manusia sebagai mahluk sosial membuat kita tak mungkin melakukan segala hal sendiri “ Ujar Kades Dadang R AF

“di balik kekurangan saya melihat banyak potensi dari desa kadipaten yang bila kita kembangkan dengan sungguh-sungguh mampu mendukung kemakmuran masyarakat desanya sendiri. Saya sangat memperhatikan bahwasanya tersedia potensi alam yang besar yang belum tergali menjadi peluang emas untuk kita kembangkan. Selain itu keyakinan beragama masyarakat desa kadipaten yang 100% islam mendatangkan nilai-nilai yang mampu memberikan inspirasi penggerak pembangunan seperti; kepedulian sosial, sikap kooperatif mudah terbentuk, mudahnya menegakan kedisiplinan serta nilai-nilai lainnya.  Kondisi masyarakat yang kondusif mampu menciptakan keamanan lingkungan dan kesiapan masyarakat untuk mendukung kelancaran pembangunan” lanjut beliau

“ dan hal pertama yang saya lakukan adalah membimbing para staff agar bersikap kooperatif. Mau bekerjasama dan menumbuhkan nilai-nilai yang mendukung keikhlasan dalam melaksanakan pelayanan masyarakat sebagai tanda pengabdian agar tercipta harmonisasi yang sinergis antara masyarakat dan aparatur desa  . selama ini saya tidak pernah merasa menjadi pemimpin desa Kadipaten, bagi saya desa kadipaten adalah satu kesatuan keluarga yang tak mungkin terpisahkan diantara mereka. Dan saya memposisikan diri saya sebagai orang tua mereka serta kepala tim bagi aparatur desa yang harus mampu mempunyai sifat shidiq, amanah, fathonah dan tabligh yang merupakan prinsip pada sebuah kepemimpinan yang akan diminta pertanggungjawaban oleh Alloh SWT.“

Pernyataan-pernyataan diatas tersebutlah yang mungkin di kemudian hari mampu memicu semangat aparatur desa maupun masyarakat desa kadipaten untuk saling bahu membahu memajukan desa kadipaten. Seolah – olah sebuah revolusi, kades beserta para aparatur desa gencar memberdayakan masyarakat agar tercipta kelancaran dalam pembangunan hingga perkembangan ke arah kemajuan desa pun berjalan pesat dan terlihat sangat signifikan di bandingkan sebelumnya. Beberapa sektor mengalami kenaikan kualitas yang cukup baik.

Saat ini desa kadipaten kec. Kadipaten kab. Tasikmalaya menjadi salah satu desa yang diteladani di wilayah tasik utara,. Kemajuan desa terutama di sektor pendidikan, sektor pemberdayaan masyarakat dan sektor pembangunan sarana dan prasana infra struktur. Bahkan beberapa ormas menjadikan desa kadipaten sebagai salah satu pusat kegiatan mereka, ini mencerminkan kreatifitas, sikap kritis dan peran aktif masyarakat dalam mendukung pembangunan mulai meningkat dan tentunya hal ini terjadi akibat meningkatnya mutu sumber daya manusia desa tersebut.

Kemajuan di Sektor pendidikan sangat menonjol di desa kadipaten, dalam masa pemerintahan kades Dadang Rahmat AF, telah berdiri madrasah diniyah di setiap kampung, madrasah tsanawiyah dan sebuah sekolah menengah pertama negeri (SMPN). Ini sebagai bukti atas kepedulian masyarakat desa kadipaten terhadap pendidikan, sesuai dengan visi desa “dengan religius islami kadipaten bersatu untuk maju” .

“saat ini saya berupaya agar berdiri sebuah SMK di desa kami. Bukan hanya sekedar membuka akses menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi , tapi lebih dari itu, saya sangat berharap bila generasi penerus desa ini adalah tenaga-tenaga akademis yang juga memilki keterampilan khusus. Tentunya hal itu akan menunjang kesejahteraan masyarakat pula, karena di harapkan para tenaga akademis yang terampil tersebut mampu menciptakan wira usahawan-wira usahawan muda yang dapat menyerap tenaga kerja dan membuka peluang kerja baru bagi sekitarnya. Dan saya sangat percaya bahwa sebuah daerah akan maju bila 2% dari jumlah penduduknya adalah para wirausahawan” seru bpk. Dadang R AF

Selain sektor pendidikan dan pembangunan infra struktur yang makin meningkat, sektor pemberdayaan masyarakat  pun mengalami kemajuan yang tinggi. Terutama setelah PT. Pertamina Geothermal Energy beroperasi di wilayah karaha bodas yang notabene sebahagiannya termasuk dalam cakupan wilayah kadipaten. Tentunya hal itu menyerap tenaga kerja lokal. Belum lagi para petani yang sebelumnya hanya mengolah ladang dan kebun, kini sebagian beralih pada penanaman buah strawberry yang menjanjikan keuntungan besar. Keberhasilan Beberapa petani strawberry telah membuka kesadaran sebagian petani lainnya bahwa tanah meraka sangat potensial bagi penanaman buah strawberry. Dan hal ini selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun juga meningkatkan devisa desa kadipaten sendiri.

Dengan peralihan potensi pertanian dan perkebunan, masyarakat semakin termotivasi untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pengolahan lahan mereka. Sehingga variant agroproduck di desa kadipaten semakin bertambah, dan menciptakan ragam peluang agar tidak monoton hanya menanam padi atau palawija saja seperti yang banyak kita jumpai di berbagai tempat lainnya.

“Salah satu perencanaan kami dalam perberdayaan masyarakat yaitu mengoptimalkan segenap aset yang di miliki desa ini. Dan untuk ke depannya kami berharap agar kami bisa merencanakan dan mengupayakan agar terwujud sarana rekreasi sebagai salah satu penambahan aset. Karena jika di lihat secara geografis, daerah gunung karaha bodas sangat potensial sebagai objek wisata. Jika terwujud tentunya dapat memberi peluang usaha bagi masyarakat.” Ujar Bpk.Dadang R AF

“saya sangat berharap pemerintah kab. Tasikmalaya mendukung usaha kami untuk membangun desa sebagai mana Program Bupati Tasikmalaya yaitu gerbang desa (gerakan membangun desa). Desa kadipaten adalah perbatasan kab. Tasikmalaya, otomatis desa kadipaten menjadi pintu masuk kab. Tasikmalaya. seyogyanya harus benar-benar di berdayakan karena mencerminkan kab. Tasikmalaya sendiri. Dan saya berharap pemerintah kab. Tasikmalaya memberikan perhatiannya dengan sungguh-sungguh” ujar  Kades Dadang R AF.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar